Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

translate of disaster (in Indonesia)

bencana adalah tragedi dari bahaya alam atau buatan manusia (hazard adalah sebuah situasi yang menimbulkan tingkat ancaman terhadap kehidupan, kesehatan, properti, atau lingkungan) yang berdampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan. Dalam akademisi kontemporer, bencana dilihat sebagai konsekuensi risiko tidak tepat dikelola. Risiko ini adalah produk dari bahaya dan kerentanan. Bahaya yang menyerang di daerah dengan kerentanan rendah tidak dianggap bencana, seperti yang terjadi di daerah tak berpenghuni. Negara-negara berkembang menderita biaya terbesar saat bencana hits - lebih dari 95 persen dari seluruh kematian yang disebabkan oleh bencana terjadi di negara-negara berkembang, dan kerugian akibat bencana alam adalah 20 kali lebih besar (sebagai persentase dari PDB) di negara-negara berkembang daripada di negara-negara industri . Sebuah bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa tragis dengan kerugian besar akibat peristiwa seperti gempa bumi, banjir, bencana kecelakaan, kebaka

10 golongan yang tidak akan masuk surga

Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-’utul, az-zanim, dan al-’aq li walidaih. Selanjutnya Rasulullah saw. ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah al-qalla’ itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mondar-mandir kepada penguasa untuk memberikan laporan batil dan palsu.” Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-jayyuf itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka menggali kuburan untuk mencuri kain kafan dan sebagainya.” Beliau ditanya lagi, “Siapakah al-qattat itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mengadu domba.” Beliau ditanya, “Siapakah ad-daibub itu?” Beliau menjawab, “Germo.” Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah ad-dayyus itu?” Beliau menjawab, “Dayyus adalah laki-laki yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.” Rasulullah sa

disaster ( Bencana)

A disaster is the tragedy of a natural or human-made hazard (a hazard is a situation which poses a level of threat to life, health, property, or environment) that negatively affects society or environment. In contemporary academia, disasters are seen as the consequence of inappropriately managed risk. These risks are the product of hazards and vulnerability. Hazards that strike in areas with low vulnerability are not considered a disaster, as is the case in uninhabited regions. Developing countries suffer the greatest costs when a disaster hits – more than 95 percent of all deaths caused by disasters occur in developing countries, and losses due to natural disasters are 20 times greater (as a percentage of GDP) in developing countries than in industrialized countries. A disaster can be defined as any tragic event with great loss stemming from events such as earthquakes, floods, catastrophic accidents, fires, or explosions. a. Etymology The word derives from Middle French désastre and t

KISAH SEORANG PEMUDA TAMPAN YG MNGINGINKAN ISTANA

Ja’far bin Sulaiman Rah.a menceritakan kejadian berikut ini dari kehidupan syaikh Malik bin dinar rah.a. : Suatu ketika aku berjalan bersama Syaikh Malik bin Dinar rah.a. melalui sebuah jalan di Basrah. Kami menemukan sebuah istana yang sangat bagus, namun belum selesai dibangun. Di dekatnya duduk seorang laki-laki muda yang sangat tampan sedang memberikan perintah-perintah kepada tukang-tukang batu dan menjelaskan kepada mereka perincian dari rencana yang diinginkannya. Ketika syaikh melihatnya, ia berkata, “Sungguh seorang pemuda tampan yang menyibukkan diri dalam usaha yang tidak karuan. Betapa asyiknya ia membangun istana untuk dirinya ! Aku cenderung untuk memohon kepada Allah Swt. Yang benar dan tulus. Aku berharap ia ada diantara pemuda –pemuda yang akan memasuki surge ! Ja’far mari kita mendatanginya dan berbicara kepadanya.” Kami pun menghampiriinya dan memberi salam kepadanya, “Assalamu ‘alaikum.” Ia membalas salam kami, tapi tidak segera mengenali Syaikh. Beberapa saat kemud