Apakah Benar Berikut Adalah Dalil Matahari Mengelilingi Bumi (MMB)?
Dalil-dalil ayat Al-Quran yang dipakai oleh kelompok yang meyakini bahwa matahari mengelilingi bumi diantaranya :
فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari dari timur, maka datangkanlah matahari tersebut dari barat (Q.S. Al-baqarah : 258)”
Renungilah :
Ayat yang mulia diatas sama sekali tidak menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Perhatikanlah dengan seksama kalimat فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ (sesungguhnya Allah datang dengan matahari). Arti secara bahasa menunjukkan bahwa, Allah datang dengan matahari, Allah tidak berfirman فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي الشَّمْسَ , yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ”Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari.”
Perhatikan huruf ba (ب)nya yang dihilangkan. Jika ayat yang mulia tersebut tanpa huruf ba (ب), maka, ada kemungkinan bahwa matahari mengelilingi bumi, karena maknanya akan menjadi, matahari benar-benar didatangkan Allah dari arah timur seperti yang kita lihat. Namun, Allah berfirman bahwa :
“Sesungguhnya Allah s.w.t. datang dengan matahari dari timur.”
Untuk lebih jelasnya, mari kita membuat kalimat yang senada dengan firman Allah tersebut dengan mengganti subjek dan keterangan alatnya :
فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ بِالسَّيَّارَةِ مِنَ الْمَشْرِقِ
jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu :
“Sesungguhnya Ahmad datang dengan mobil dari timur.”
Maksudnya, prosentase Ahmad yang nyupir atau hanya sebagai penumpang adalah 50% banding 50%.
Akan tetapi, artinya akan menjadi sangat berbeda jika kita menghilangkan huruf ba (ب) nya menjadi :
فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ السَّيَّارَةَ مِنَ الْمَشْرِقِ
Yang terjemahannya :
“Sesungguhnya Ahmad mendatangkan mobil dari timur”
Maksudnya, prosentase Ahmad yang nyupir adalah diatas 50% (dapat dipastikan bahwa Ahmad yang nyupir mobil dari timur).
Bersandar seperti contoh diatas, maka, kalimat فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ بِالسَّيَّارَةِ مِنَ الْمَشْرِقِ akan menjadi mudah untuk dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1.
Siapa yang datang dari timur? tentu jawabannya adalah Ahmad
2.
Dengan apa Ahmad datang dari timur? jawabannya adalah dengan mobil
Maka, pertanyaan senada dapat diajukan untuk posisi subjek (Ahmad) diganti menjadi Allah s.w.t. (الله), dan keterangan alat yaitu mobil (السيارة) diganti menjadi matahari (الشمس). Sehingga, inti maknanya “bukan matahari didatangkan Allah dari timur.” tetapi, ”Allah datang dari timur bersama atau menggunakan matahari.”
Pada kenyataannya, kita tidak melihat Allah s.w.t. ketika kita melihat matahari datang/terbit dari timur. Oleh karena itu, tidak sepenuhnya salah, bagi yang menerjemahkan bahwa :
“Sesungguhnya Allah s.w.t. mendatangkan matahari dari timur,”
Mengapa? karena segala sesuatu (peristiwa) yang kita lihat atau tidak kita lihat, adalah karena kehendak-Nya, begitu juga dengan matahari datang dari arah timur yang kita melihatnya demikian. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, firman Allah s.w.t. tersebut menekankan kepada, “kedatangan Allah s.w.t. dari arah timur dan matahari sebagai alatnya.”
Bahkan, firman Allah s.w.t. pada surat 36 ayat 38 وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا (dan matahari berlari pada orbitnya), tidaklah sepenuhnya menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Namun, Allah s.w.t. benar-benar memberitahukan kita bahwa, matahari berlari, matahari tidak diam, serta ayat ini juga merupakan bantahan terhadap teori Heliocentris (Bumi Mengelilingi Matahari (BMM)).
Perdebatan antara BMM (Bumi Mengelilingi Matahari) dan MMB (Matahari Mengelilingi Bumi) tidak akan berakhir jika Allah s.w.t. benar-benar berfirman secara tegas :
وَالشَّمْسُ تَجْرِي حَوْلَ اْلأَرْضِ لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا وَ اْلأَرْضَ سَاكِنَةً
“Dan matahari berlari disekitar bumi untuk menetap pada orbitnya sedangkan bumi diam”
Singkatnya, Allah s.w.t. memberitahukan kita bahwa, “Matahari tidak diam, dan Allah s.w.t. menjadikan kita melihat matahari terbit, datang dari arah timur.”
Wallahua’lam...
فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari dari timur, maka datangkanlah matahari tersebut dari barat (Q.S. Al-baqarah : 258)”
Renungilah :
Ayat yang mulia diatas sama sekali tidak menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Perhatikanlah dengan seksama kalimat فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ (sesungguhnya Allah datang dengan matahari). Arti secara bahasa menunjukkan bahwa, Allah datang dengan matahari, Allah tidak berfirman فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي الشَّمْسَ , yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ”Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari.”
Perhatikan huruf ba (ب)nya yang dihilangkan. Jika ayat yang mulia tersebut tanpa huruf ba (ب), maka, ada kemungkinan bahwa matahari mengelilingi bumi, karena maknanya akan menjadi, matahari benar-benar didatangkan Allah dari arah timur seperti yang kita lihat. Namun, Allah berfirman bahwa :
“Sesungguhnya Allah s.w.t. datang dengan matahari dari timur.”
Untuk lebih jelasnya, mari kita membuat kalimat yang senada dengan firman Allah tersebut dengan mengganti subjek dan keterangan alatnya :
فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ بِالسَّيَّارَةِ مِنَ الْمَشْرِقِ
jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu :
“Sesungguhnya Ahmad datang dengan mobil dari timur.”
Maksudnya, prosentase Ahmad yang nyupir atau hanya sebagai penumpang adalah 50% banding 50%.
Akan tetapi, artinya akan menjadi sangat berbeda jika kita menghilangkan huruf ba (ب) nya menjadi :
فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ السَّيَّارَةَ مِنَ الْمَشْرِقِ
Yang terjemahannya :
“Sesungguhnya Ahmad mendatangkan mobil dari timur”
Maksudnya, prosentase Ahmad yang nyupir adalah diatas 50% (dapat dipastikan bahwa Ahmad yang nyupir mobil dari timur).
Bersandar seperti contoh diatas, maka, kalimat فَإِنَّ أَحْمَدَ يَأْتِيْ بِالسَّيَّارَةِ مِنَ الْمَشْرِقِ akan menjadi mudah untuk dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1.
Siapa yang datang dari timur? tentu jawabannya adalah Ahmad
2.
Dengan apa Ahmad datang dari timur? jawabannya adalah dengan mobil
Maka, pertanyaan senada dapat diajukan untuk posisi subjek (Ahmad) diganti menjadi Allah s.w.t. (الله), dan keterangan alat yaitu mobil (السيارة) diganti menjadi matahari (الشمس). Sehingga, inti maknanya “bukan matahari didatangkan Allah dari timur.” tetapi, ”Allah datang dari timur bersama atau menggunakan matahari.”
Pada kenyataannya, kita tidak melihat Allah s.w.t. ketika kita melihat matahari datang/terbit dari timur. Oleh karena itu, tidak sepenuhnya salah, bagi yang menerjemahkan bahwa :
“Sesungguhnya Allah s.w.t. mendatangkan matahari dari timur,”
Mengapa? karena segala sesuatu (peristiwa) yang kita lihat atau tidak kita lihat, adalah karena kehendak-Nya, begitu juga dengan matahari datang dari arah timur yang kita melihatnya demikian. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, firman Allah s.w.t. tersebut menekankan kepada, “kedatangan Allah s.w.t. dari arah timur dan matahari sebagai alatnya.”
Bahkan, firman Allah s.w.t. pada surat 36 ayat 38 وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا (dan matahari berlari pada orbitnya), tidaklah sepenuhnya menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Namun, Allah s.w.t. benar-benar memberitahukan kita bahwa, matahari berlari, matahari tidak diam, serta ayat ini juga merupakan bantahan terhadap teori Heliocentris (Bumi Mengelilingi Matahari (BMM)).
Perdebatan antara BMM (Bumi Mengelilingi Matahari) dan MMB (Matahari Mengelilingi Bumi) tidak akan berakhir jika Allah s.w.t. benar-benar berfirman secara tegas :
وَالشَّمْسُ تَجْرِي حَوْلَ اْلأَرْضِ لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا وَ اْلأَرْضَ سَاكِنَةً
“Dan matahari berlari disekitar bumi untuk menetap pada orbitnya sedangkan bumi diam”
Singkatnya, Allah s.w.t. memberitahukan kita bahwa, “Matahari tidak diam, dan Allah s.w.t. menjadikan kita melihat matahari terbit, datang dari arah timur.”
Wallahua’lam...
Komentar
Posting Komentar
silhkan memberi kritik dan sarannya ya....
ini demi kemajuan blog kita bersama.