Cinta Nabi
Bismillaah ....
Pertama ingin aku sampaikan
Bahwa aku terlalu hina untuk menyebutmu teman
Terlalu naif untuk menyebutmu sahabat
Terlalu sekali jika aku sebut engkau kekasih
engkau adalah Muhammad, nabiku
itu cukup bagiku,
jangan paksa aku mengapa
Tapi ketahuilah ..
aku selalu berusaha untuk sangat mencintaimu
sangat yang tak ada koma dan titik karena itu penghabisan
apalagi tanda tanya karena itu keraguan
di setiap rekonstruksi wajahmu yang teduh
atau suara yang menyejukkan hati
langkah kaki yang menggetarkan jiwa
hingga belaian tangan yang melesakkan nafas
tatapan mata yang membekukan rasa
bahkan aromamu yang menghentak lembut nadi-nadi
ketukkan satu-satu cinta itu di jantungku
aku ingin engkau ada disini .. dalam hati dan kepalaku
sempurna
tapi bagaimana aku menyentuhmu?
Bila hasil akhir rekonstruksi itu adalah cahaya
Sibakkan tira-tirai kejahilan dan kesombonganku
Aku tahu itu perlahan ..
Karena memang engkaulah kelembutan
Yang dibalut kuat keperkasaan
Aku… aku tak yakin aku bisa menyentuhmu hangat
Tapi aku takut engkau telah memelukku erat
Di kata-katamu yang terakhir
……
Ummatii..ummatii … *
( … ya Alloh jadikanlah aku Umat Muhammad..)
Yang bisa aku lakukan adalah mencintaimu
Saat membaca candamu yang menuntun sudut bibir dan binarkan mata
Atau tangis doamu yang lumpuhkan lutut dan matikan rasa
Hingga derap kaki kudamu yang menentramkan jiwa.
Menelusuri jejak cinta di setiap titah dan sabda
Mengais kasih yang sering kali tertutup kelopak mataku sendiri
Di setiap perintah dan larangan
Berharap syafaat dan pertemuan
Di Surga Arrohmaan
.
.
.
Allohumma Amiiin .. Amiiin .. Amiiin.. Amiiiin Ya Robbal 'Alamiin
Pertama ingin aku sampaikan
Bahwa aku terlalu hina untuk menyebutmu teman
Terlalu naif untuk menyebutmu sahabat
Terlalu sekali jika aku sebut engkau kekasih
engkau adalah Muhammad, nabiku
itu cukup bagiku,
jangan paksa aku mengapa
Tapi ketahuilah ..
aku selalu berusaha untuk sangat mencintaimu
sangat yang tak ada koma dan titik karena itu penghabisan
apalagi tanda tanya karena itu keraguan
di setiap rekonstruksi wajahmu yang teduh
atau suara yang menyejukkan hati
langkah kaki yang menggetarkan jiwa
hingga belaian tangan yang melesakkan nafas
tatapan mata yang membekukan rasa
bahkan aromamu yang menghentak lembut nadi-nadi
ketukkan satu-satu cinta itu di jantungku
aku ingin engkau ada disini .. dalam hati dan kepalaku
sempurna
tapi bagaimana aku menyentuhmu?
Bila hasil akhir rekonstruksi itu adalah cahaya
Sibakkan tira-tirai kejahilan dan kesombonganku
Aku tahu itu perlahan ..
Karena memang engkaulah kelembutan
Yang dibalut kuat keperkasaan
Aku… aku tak yakin aku bisa menyentuhmu hangat
Tapi aku takut engkau telah memelukku erat
Di kata-katamu yang terakhir
……
Ummatii..ummatii … *
( … ya Alloh jadikanlah aku Umat Muhammad..)
Yang bisa aku lakukan adalah mencintaimu
Saat membaca candamu yang menuntun sudut bibir dan binarkan mata
Atau tangis doamu yang lumpuhkan lutut dan matikan rasa
Hingga derap kaki kudamu yang menentramkan jiwa.
Menelusuri jejak cinta di setiap titah dan sabda
Mengais kasih yang sering kali tertutup kelopak mataku sendiri
Di setiap perintah dan larangan
Berharap syafaat dan pertemuan
Di Surga Arrohmaan
.
.
.
Allohumma Amiiin .. Amiiin .. Amiiin.. Amiiiin Ya Robbal 'Alamiin
Komentar
Posting Komentar
silhkan memberi kritik dan sarannya ya....
ini demi kemajuan blog kita bersama.