Semangat menuntut Ilmu

Semangat menuntut Ilmu
"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb-nya dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk ". (QS. Al Kahfi:13 )

Ada banyak kisah yang disebutkan dalam Al Quran. Salah satu diantaranya adalah kisah tentang Para Penghuni Goa. Dikisahkan bahwa sekelompok pemuda yang teguh dalam memegang kebenaran Islam meski banyak yang menentang mereka. Bahkan raja yang hidup di masa itu pun memerintahkan untuk menangkap mereka. Hal itulah yang memaksa mereka bersembunyi di sebuah goa. Yang menarik dari kisah ini adalah bagaimana Alloh menjadikan mereka tertidur hingga ratusan tahun. Bahkan saat mereka terbangun dan saling bertanya berapa lama mereka telah tertidur? Salah satu dari mereka berkata kita hanya tertidur sehari atau setengah hari saja. Tentu akan menghabiskan banyak ruang jika harus menceritakan kisahnya dengan detail. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa dalam kisah mereka ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil. Salah satunya adalah kebesaran jiwa mereka dan keberanian mereka untuk meyakini kebenaran dan menggenggamnya erat-erat meski mereka harus menerima penentangan dari kaumnya sendiri.

Rekan-rekan sekalian ..
Seseorang akan teguh dalam beriman manakala keyakinan mereka berdiri diatas ilmu yang kokoh. Mungkinkah para pemuda Kahfi tersebut rela dikejar-kejar oleh raja dan bala tentaranya bila hanya karena sebuah cerita dongeng para orang tua? Tentu tidak. Dalam Al Quran Alloh berfirman :

“ Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah
Muhammad: 19

“Mengetahui” membutuhkan proses. Ia lebih dari “Sekedar tahu” semata.
Itulah mengapa sejak pertama kali ayat Al Quran turun, Alloh telah memberikan satu isyarat tentang salah satu cara kita untuk memperoleh sebuah keimanan yang teguh. Yakni dengan Ilmu.

“Bacalah dengan menyebut Nama TuhanMu yang telah menciptakan.” Al Alaq 1

Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu :

1. Wajib bagi setiap pemeluknya. Bagi mereka yang baligh dan berakal serta memiliki kemampuan untuk menuntut ilmu. Basicly, ketika organ-organ dasar seseorang itu berfungsi normal maka ia terkena kewajiban untuk menuntut ilmu.

2. Tidak terbatas umur. Ada sebuah kata hikmah yang mengatakan menuntut ilmu itu dari ayunan hingga ke kuburan. Al Hasan ditanya tentang seseorang yang berumur 80 tahun, “Apakah dia masih layak mencari ilmu?” Beliau menjawab, “Jika ia masih layak hidup (maka dia layak mencari ilmu).”

3. Tidak terbatas tempat. Tuntutlah ilmu meski harus sampai ke negeri China. Demikian sabda Nabi tercinta. China memang layak untuk dijadikan sebuah tolok ukur. Dalam catatan sejarah kita ketahui bahwa pencipta alat cetak yang pertama kali adalah bangsa China. Ada sebuah kisah generasi pendahulu, Majduddin bin Taimiyah, yakni kakek Ibnu Taimiyah, apabila masuk WC, berkata kepada kepada orang di sekitarnya “Bacalah kitab ini untukku, keraskanlah suaramu sehingga aku mendengarnya.” Hal ini dia lakukan karena ingin menjaga waktu buang hajatnya tidak sia-sia.

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad menjelaskan :
“Jika manusia mati terputuslah amalnya kecuali tiga: shadaqah jariyah, atau ilmu yang dia amalkan - dan orang lain mengambil manfaat darinya - atau anak shalih yang mendoakannya.”

Semangat menuntut ilmu seharusnya mendarah daging dalam tubuh setiap Muslim dan Muslimat. Alloh telah berjanji dalam Al Quran akan mengangkat derajat mereka yang berilmu.

''... Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu beberapa derajat ...'' (QS Al-Mujadilah [58]: 11).

Seorang penyair mengatakan :

َالعلم ينهض بالخسيس للعلى ... و الجهل يقعد بالفتى المنسوب

Al ‘Ilmu yanhadhu bil khosiisi lil ‘Ulaa .. wal jahlu yuq’idu bil fatal mansuubi

Ilmu mengangkat orang rendahan kepada derajat yang tinggi. Sementara kebodohan menurunkan derajat orang-orang yang mulia


Walloohu A’lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jaringan Penyokong

Anatomi Daun

Pengertian MUATABAH