Emang Gua Pikirin

EGP : Emang Gue Pikirin..
Istilah ini telah merasuk ke hampir seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak, remaja,para orang tua. Bukan hanya sebatas sebuah lagu namun telah benar-benar dianut menjadi semacam sebuah komitmen terhadap peringatan/perkataan orang lain yang dianggap mencampuri kehidupan seseorang.

Jika sebuah perkataan/sindiran tersebut mencela orang yang berbuat kebaikan, kalimat EGP boleh digunakan namun menjadi masalah jika sebuah peringatan datang kepada orang yang berbuat kesalahan,melanggar syariah agama Islam atau melakukan maksiat,lantas orang tersebut menanggapi dengan EGP atau cuek saja.. Ini yang berbahaya..
Bukankah Islam adalah agama yang selamat? ketika datang teguran karena seseorang melakukan kesalahan dan ditanggapi dengan EGP.. ini berarti orang yang menyatakan dirinya Islam tsb tidak menyadari bahwa teguran itu untuk keselamatannya.

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuanNya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya, serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah membiarkannya sesat? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al-Jatsiyah 23)

EGP untuk menjawab agar tetap bisa melanjutkan suatu kemaksiatan,adalah sama dengan merusak diri sendiri. Bagaimanakah seharusnya EGP bagi orang yang mengaku Islam?

1. Cek dengan Al-Quran
Orang Islam yang bertaqwa ketika menerima teguran atau sindiran dari seseorang akan langsung koreksi diri, dan mengecek pada Al-Quran sebagai pedoman hidup seorang muslim,apakah yang dilakukan tsb dianjurkan atau dilarang. Ketika tahu sebuah larangan haruslah ditinggalkan bukan malah EGP.

2.Takut pada Allah SWT
Orang Islam sudah seharusnya memiliki rasa takut pada Allah,karena sesungguhnya inilah salah satu bukti keimanannya. Jika ada muslim yang tidak memiliki rasa takut pada Allah,tidak merasa senantiasa diawasi olehNya,sama saja ia tidak beriman pada Allah SWT.

3. Ridho atas segala ketentuanNya
sikap ridho terhadap apa yang terjadi atas hidup kita akan membuat kita tenang,tentram. Menyadari segala hal yang menimpa kita adalah atas ijinNya akan membuat kita sabar menerima apapun kejadian dalam hidup,entah hinaan,tuduhan bahkan fitnah,semua kita kembalikan padaNya. Tidak ada sesuatu musibah yang tidak memberi hikmah bagi yang tertimpa.

4. Sadari ada hidup yang lebih lama dari hidup di dunia ini.
Kita hidup di dunia sesungguhnya adalah proses pembelajaran,dari tidak tahu menjadi tahu,dari salah menjadi benar,ini harus disadari karena jika tidak kita akan terus sesat,menjadi manusia yang merugi karena tidak juga bisa mengambil hikmah dan perbaikan dari setiap kejadian. Hidup sekarang adalah jembatan untuk sampai ke hidup yang lebih kekal yaitu kampung akhirat. Dan kualitas kehidupan nanti ditentukan oleh semua yang kita lakukan selama hidup di dunia ini.

Inilah bekal kita sebagai muslim yang bertaqwa padaNya,bukan sekedar bisa mengucapkan Emang Gue Pikirin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian MUATABAH

Jaringan Penyokong

Anatomi Daun