Pentingnya Membiasakan Diri

Bisa dan biasa
=========

- Saya bisa mengendarai motor
- Saya biasa mengendarai motor

- Saya bisa hidup mandiri
- Saya biasa hidup mandiri

Dari contoh diatas tentunya biasa lebih dari sekedar bisa. Lalu bagaimana dengan kebiasaan buruk? Dengan contoh diatas tinggal ditambah kata tidak dibelakang bisa dan biasa. Ada yang lebih buruk? tentunya banyak.

- Alkoholik ; orang yang terbiasa minum-minuman keras dan akhirnya kecanduan.
- Penjudi ; orang yang biasa berspekulasi dengan mengundi keberuntungan, maka hidupnya tidak pernah menuai ketenangan karena selalu mengejar angan-agannya dan orang semacam ini biasanya mudah putus asa.
- Pecandu narkotika ; orang yang ketergantungan dengan obat-obatan karena membiasakan diri lari dari masalah atau kesenangan-kesenangan semu.

Bagaimana menghindari kebiasaan buruk?
Kita punya mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan otak untuk berfikir dan mengingat, apabila ketiga komponen ini kita gunakan dengan baik untuk memperhatikan bagaimana kebiasaan buruk telah banyak memakan korban para pelakunya, tentunya dengan segala kesadaran kita mampu menghindarkan diri. Kebiasaan buruk yang paling berbahaya adalah suatu kebiasaan yang seseorang tidak mampu mengenali keburukannya, namun lambat laun dan pasti akan membentuk pribadi yang buruk tanpa disadari.

Apakah itu?
Lalai kepada sang Kholiq ; Alloh swt.
Orang bijak berkata 'lalai kepadaNYA lebih menakutkan daripada masuk neraka'.

Kok bisa?
Semua kebiasaan buruk pada dasarnya karena lalai kepadaNYA.

Rosululloh saw bersabda " jangan kau pandang besar dan kecilnya dosa tapi kepada siapa kau durhaka."

Alloh swt maha mengetahui apa yang dibisikan hati, Maha Melihat apa yang kita perbuat, Maha Mendengar apa yang kita ucapkan, akankan kita mampu membela diri dihadapanNYA sedangkan kita sendiri menyaksikan keingkaran diri kita.

Kegelisahaan tatkala meninggalkan sholat seringkali kita abaikan maka akhirnya terbiasa dan perasaan itu hilang dan biasa-biasa saja, namun tatkala gundang gulana dan tak menemukan tambatan kadang segera menyadari namun adapula yang salah alamat dengan semakin jauh diperbudak nafsunya.

Kesadaran teramat mahal adik-adiku janganlah biasakan diri melalaikanNYA.

Tulisan ini mungkin tidak mewakili apapun untuk mengilustrasikan betapa banyak kebiasaan kita ataupun kebanyakan orang, namun dengan kecerdasan adik-adik semua, cobalah renungkan baik-baik untuk menghimpun persoalan seputar kebiasaan ini.

"Ach kamu nih kebiasaan !"

Kebiasaan ini yang menjadi watak/karakter/budaya, yang akan menuntut seseorang pada yang ditujunya. Awasilah langkahmu agar tidak tersesat dalam perjalanan hidup ini, perhatikanlah suara hatimu.

Untuk mencegah kebiasaan buruk Islam mengajari kita untuk mendirikan dan memelihara shalat.

Pentingnya shalat dan korelasinya dengan mengingat agar terkikis kelalaian kepadaNYA dengan membiasakan diri pada waktu yang telah ditentukan, bukan saja mengajari kedisiplinan saja namun banyak nilai2 yang harus kita gali agar lebih menyadari betapa Islam telah memberikan jalan keluarnya.

[4 An-Nissa 103] Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

[11 H U U D 114] Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian MUATABAH

Jaringan Penyokong

Anatomi Daun