DAHSYATNYA SEDEKAH

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yg tlah memberi sebaik-baik nikmat berupa Iman dan Islam.Shalawat dan doa keselamatan mari kita limpahkan selalu kpd Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabatnya.Amin

Soundtrack artikel :TUHAN oleh Bimbo

Tuhan, Tempat aku berteduh
Di mana aku mengeluh, Dgn segala peluh

Tuhan, Tuhan yg Maha Esa
Tempat aku memuja, Dgn segala do'a

Aku jauh, engkau jauh
Aku dekat, engkau dekat
Hati adalah cermin, Tempat pahala dosa berpadu

Renungan MHC:
Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yg bersedekah? Dikisahkan dlm sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkan gunung dgn kekuatan yg telah diberikan kpdNya, ternyata bumi pun terdiam.
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya?

“Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita tau bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yg terbuat dari besi).

Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dlm penciptaan-Mu yg lebih kuat dari pada besi?”
Allah yang Mahasuci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa mjd cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dlm penciptaan-Mu yg lebih kuat dari pada api?”
Allah yang Mahaagung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).

“Ya Rabbi adakah sesuatu dlm penciptaan-Mu yg lbih kuat dari air?”
Allah yg Mahatinggi dan Maha Sempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma mjd gelombang raksasa yg dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yg tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yg teramat dahsyat).

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dlm penciptaan-Mu yg lbih dari semua itu?”
Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu AMAL ANAK ADAM yg mengeluarkan sedekah dgn tangan kanannya sementara tangan kirinya tdk mengetahuinya.”

Artinya, org yg paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah org yg bersedekah tapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yg dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yg Allah berikan kpd kita bagaimana seorang hamba yg ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yg bersedekah, tapi tetap dlm kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya.

Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yg ada pd diri kita ataupun segala apa yg bisa kita lakukan. Apalagi kalau yg ada pada diri kita atau yg tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.
Karenanya, tdk usah heran, seorang hamba yg bersedekah dgn ikhlas adalah org2 yg mempunyai kekuatan dahsyat.

Sungguh ia tdk akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.
Apalagi kedahsyatan seorang hamba yg bersedekah dgn ikhlas?

Pd suatu hari datang kpd seorang ulama 2 org akhwat yg mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah.Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yg dialaminya ketika pulang kampung dgn naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya.Di tengah perjalanan bis yg ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dgn dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yg duduk di kursi3 di dekatnya meninggal seketika dgn bersimbah darah.

Dari seluruh penumpang tersebut hanya 2 org yg selamat, bahkan tdk terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dgn menangis tersedu-sedu penuh syukur.
Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tdk kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yg dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir.
Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dgn jalan yg tdk pernah disangka-sangka.
Allah Azza wa Jalla adalah Dzat yg Maha Pengasih dan Maha Penyayang kpd semua hamba-Nya. Bahkan kpd kita yg pd hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pd hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yg dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yg tiada terkira.

Segala amalan yg kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kpd kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yg kini ada dlm genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yg Maha Pemberi Rizki dan Maha Kaya. Dititipkan-Nya kpd kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dgn sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

Dari pengalaman kongkrit kedua akhwat ataupun kutipan hadits seperti diuraikan di atas, dgn penuh kayakinan kita dapat menangkap bukti yg dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yg disedekahkan dgn ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.Inilah barangkali knp Rasulullah SAW menyerukan kpd para sahabatnya yg tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah.

Apalagi pd saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kpd Rasulullah SAW, “Perumpamaan (nafkah yg dikeluarkan oleh) org2 yg menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dgn sebutir benih yg menumbuhkan tujuh bulir, pd tiap2 bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yg Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,” demikian firman-Nya (Al-Baqarah : 261).

Seruan Rasulullah SAW itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dgn menyerahkan 4 ribu dirham seraya berkata, “Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya 8 ribu dirham. 4 ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan 4 ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah.” Beliau “Allah memberkahi apa yg engkau tahan dan apa yg engkau berikan,” jawab Rasulullah SAW.

Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. “Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yg belum mempunyainya,” ujarnya.
Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki 4 dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yg berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Kendati begitu para sahabat tdk ada yg mendambakan mati syahid di medan perang, karena mereka yakin apapun yg terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, surga Jannatu na’im telah siap menanti para hamba Allah yg selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andai kata selamat dapat kembali kpd keluarga pun, pastilah dgn membawa kemenangan bagi Islam, agama yg haq!

Catatan MHC:
Lalu, apa kaitannya dgn memenuhi seruan untuk bersedekah? SEDEKAH adalah PENOLAK BALA, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yg pd tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yg Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yg dikeluarkan di jalan Allah yg disertai dgn hati ikhlas, sampai-sampai Allah sendiri membuat perbandingan, sebagaimana tersurat dlm sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Anas bin Malik, seperti yg dikemukakan di awal tulisan ini

Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(Disarikan Dari Tulisan Wahyu sodiq, semoga Allah SWT selalu memberikan kasih sayangNya melipatgandakan pahala dari tulisan ini sebagai amalan ilmu yg bermanfaat bagi kita yg membacanya serta melaksanakan apa yg di wasiatkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.Amin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian MUATABAH

Jaringan Penyokong

Anatomi Daun